MAKALAH
BAHASA INDONESIA
“PENYEBAB
KENAIKAN HARGA MINYAK DI INDONESIA”
Oleh:
Khafidhotul Khasanah
SMA NEGERI 4 KOTA PEKALONGAN
Jalan HOS. Cokroaminoto 383 A
Tahun Ajaran 2011-2012
KATA PENGANTAR
Segala
puji bagi Allah SWT yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini
dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Dia mungkin penyusun tidak akan
sanggup menyelesaikan dengan baik.
Makalah
ini disusun agar pembaca dapat mengetahui penyebab terjadinya beberapa masalah
terkait harga minyak bumi yang kian naik yang kami sajikan berdasarkan
pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini disusun oleh penyusun dengan
berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang
dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan
akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Makalah
ini memuat tentang "Penyebab Kenaikan Harga Minyak di Indonesia" dan
sengaja dipilih karena menarik perhatian penulis untuk dicermati dan perlu mendapat
dukungan dari semua pihak yang peduli terhadap dunia perekonomian.
Penyusun
juga mengucapkan terima kasih kepada guru pembimbing yang telah membantu
penyusun agar dapat menyelesaikan makalah ini.
Semoga
makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Penulis
menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab
itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman.
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR……………………………………………………………..……………. 2
DAFTAR
ISI………………………………………………………………………..…………… 3
BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG MASALAH………………………………………..……………
4
B.
IDENTIFIKASI MASALAH………………………………………………..………….. 4
C.
PEMBATASAN MASALAH………………………………………………..………….. 4
D.
PERUMUSAN MASALAH…………………………………………………..…………. 5
BAB II PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
MINYAK BUMI………………………………………….…..……….. 5
B. KETERSEDIAAN MINYAK BUMI DI
INDONESIA…………………..…..……...... 6
C. PANDANGAN EKONOMI…………………………………………………..…..…......
7
D. SIKAP PEMERINTAH……………………………………………………..……..…….
8
BAB III PENUTUP
A. SIMPULAN……………………………………………………………………..……..…. 9
B. SARAN……………………………………………………………………………..…..…. 10
A. SIMPULAN……………………………………………………………………..……..…. 9
B. SARAN……………………………………………………………………………..…..…. 10
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………. 11
BAB I
PENDAHULUAN
- LATAR
BELAKANG MASALAH
Ilmu pengetahuan dan teknologi selalu
berkembang dan mengalami kemajuan, sesuai dengan perkembangan zaman dan
perkembangan cara berpikir manusia. Bangsa Indonesia sebagai salah satu negara
berkembang tidak akan bisa maju selama belum memperbaiki kualitas sumber daya
manusia bangsa kita. Kualitas hidup bangsa dapat meningkat jika ditunjang
dengan sistem perekonomian yang mapan. Dengan sistem perekonomian yang mapan,
memungkinkan kesejahteraan bagi rakyat.
Dalam
sebuah ekonomi pasar harga persediaan energi, seperti minyak, gas atau listrik didorong oleh prinsip persediaan dan permintaan yang dapat menyebabkan perubahan
mendadak dalam harga energi ketika persediaan atau permintaan berubah.
Kebutuhan energy terebut tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari dan
merupakan kebutuhan pokok yang harus dipenuhi.
Dalam dunia perekonomian, miyak merupakan
sebuah objek yang sangat dibutuhkan oleh manusia di samping kebutuhan akan
makanan sebagai salah satu sarana untuk membantu aktifitas kehidupan. Dalam
kaitan inilah minyak menjadi barang yang kian diburu karena jumlahnya yang kian
lama kian berkurang mencerdaskan kehidupan sebab merupakan bahan anorganik yang tidak
bisa diperbarui. Hal ini menyebabkan terjadinya kelangkaan minyak yang
berdampak pada perekonomian.
Judul makalah ini sengaja dipilih karena
menarik perhatian penulis untuk dicermati dan perlu mendapat dukungan dari
semua pihak yang peduli terhadap dunia perekonomian.
B. IDENTIFIKASI
MASALAH
Sesuai dengan judul makalah ini "Penyebab Kenaikan Harga
Minyak di Indonesia", terkait dengan berkurangnya jumlah produksi minyak
bumi, maka masalahnya dapat diidentifikasi sebagai berikut :
·
Mengapa bisa terjadi kenaikan harga
minyak di Indonesia?
· Bagaimana
sikap pemerintah menanggapi masalah tersebut?
C.
PEMBATASAN MASALAH.
Untuk
memperjelas ruang lingkup pembahasan, maka masalah yang dibahas dibatasi pada
masalah :
·
Pengertian
minyak bumi dan ketersediaannya;
· Penyebab
terjadinya kenaikan harga minyak bumi
.
D.
PERUMUSAN MASALAH.
Berdasarkan latar
belakang dan pembatasan masalah tersebut, masalah-masalah yang dibahas dapat
dirumuskan sebagai berikut :
·
Apa penyebab terjadinya kelangkaan
minyak di Indonesia?
· Bagaimana
sikap pemerintah untuk menanggulangi kejadian tersebut?
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A. Pengertian Minyak bumi
Minyak bumi (bahasa Inggris: petroleum,
dari bahasa Latin petrus
– karang dan oleum – minyak), dijuluki juga sebagai emas hitam,
adalah cairan kental, coklat gelap, atau kehijauan yang mudah terbakar, yang
berada di lapisan atas dari beberapa area di kerak Bumi. Minyak bumi terdiri dari campuran
kompleks dari berbagai hidrokarbon, sebagian
besar seri alkana, tetapi bervariasi dalam penampilan,
komposisi, dan kemurniannya.
Ø
Komposisi
Komponen kimia
dari minyak bumi dipisahkan oleh proses distilasi, yang kemudian, setelah diolah lagi, menjadi minyak tanah, bensin, lilin, aspal, dll.
Minyak bumi
terdiri dari hidrokarbon, senyawaan hidrogen dan karbon.
Beberapa
ilmuwan menyatakan bahwa minyak adalah zat abiotik, yang berarti zat ini tidak
berasal dari fosil tetapi berasal dari zat anorganik yang dihasilkan secara
alami dalam perut bumi. Namun, pandangan ini diragukan dalam lingkungan ilmiah.
Ø
Kegunaan
Di Indonesia, minyak bumi yang diolah banyak digunakan sebagai Bahan
bakar minyak atau BBM, yang merupakan salah satu jenis bahan bakar yang digunakan
secara luas di era industrialisasi. Ada beberapa jenis BBM yang dikenal di
Indonesia, di antaranya adalah:



Di Indonesia,
harga BBM sering mengalami kenaikan disebabkan alasan pemerintah yang ingin
mengurangi subsidi. Tujuan dari pengurangan tersebut
dikatakan adalah agar dana yang sebelumnya digunakan untuk subsidi dapat
dialihkan untuk hal-hal lain seperti pendidikan dan pembangunan infrastruktur. Di sisi lain,
kenaikan tersebut sering memicu terjadinya kenaikan pada harga barang-barang
lainnya seperti barang konsumen, sembako dan bisa juga tarif listrik sehingga selalu ditentang masyarakat.
Ø Berikut Beberapa Negara Penghasil Minyak Bumi Yang Tergabung Dalam Anggota OPEC
Anggota
yang keluar dari OPEC
Pada Mei 2008, Indonesia
mengumumkan bahwa mereka telah mengajukan surat untuk keluar dari OPEC pada
akhir 2008 mengingat Indonesia kini telah menjadi importir minyak (sejak 2003)
atau net importer dan tidak mampu memenuhi kuota produksi yang telah
ditetapkan.
Ø Berikut
beberapa daerah peghasil minyak buni Indonesia
Sumatra
5)
Kotabatak,
Riau
6)
Bekasap,
Riau
7)
Zamrud,
Riau
8)
Petani,
Riau
9)
Ampuh,
Riau
10)
Petapahan,
Riau
11)
Pedada,
Riau
12)
Balam,
Riau
16)
Suban,
Sumatra Selatan
Jawa dan Bali
Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua
5)
Donggi,
Sulawesi Tengah (70 juta)
6)
Tiaka,
Sulawesi Tengah (110 juta)
B. Ketersediaan Minyak Bumi di
Indonesia
Cadangan minyak
bumi Indonesia saat ini semakin menipis dan terisa bagi pemanfaatan selama 23
tahun.Cadang batu bara di Indonesia tersisa untuk 146 tahun, cadangan gas untuk
62 tahun dan cadangan minyak bumi untuk 23 tahun, rencana peningkatan
penyediaan listrik 10.000 MW pertama yang direncanakan menggunakan bahan bakar
batu bara akan mengurangi cadangan batu bara. Untuk itu, perlu dilakukan
penghematan sumber daya energi fosil karena cepat atau lambat sumber ini akan
habis. Hal ini memicu terjadinya krisis energi.
Krisis energi adalah kekurangan (atau peningkatan harga) dalam persediaan
sumber daya energi ke ekonomi.
Krisis ini biasanya menunjuk ke kekurangan minyak
bumi, listrik, atau sumber
daya alam lainnya. Krisis ini memiliki akibat
pada ekonomi, dengan banyak resesi
disebabkan oleh krisis energi dalam beberapa bentuk. Terutama, kenaikan biaya
produksi listrik, yang menyebabkan naiknya biaya produksi. Bagi para konsumen,
harga BBM untuk mobil dan kendaraan lainnya meningkat, menyebabkan
pengurangan keyakinan dan pengeluaran konsumen.
Perlu
penyediaan sumber energi alternatif, praktis, dan efektif yang memerlukan
pemerataan hingga ke pelosok-pelosok. Kalau tidak, masyarakat akan mencari sendiri
sumber energinya, contohnya memotong kayu di hutan. Ini akan menambah emisi CO2
ke udara dan meningkatkan efek rumah kaca.
Indonesia perlu
mengembangkan elemen-elemen ketahanan energi untuk pembangunan nasional.
Elemen-elemen itu antara lain ramah lingkungan hidup, berjalan secara
berkelanjutan, akses yang merata hingga ke rakyat tingkat bawah dan terjangkau
oleh masyarakat kelas bawah.
Namun, apabila
ingin menyediakan sumber energi yang ramah lingkungan, maka diperlukan
investasi yang sangat besar. Sehingga memunculkan pro dan kontra tersendiri.
C.
Menurut
pandangan Ekonomi
Dalam sebuah ekonomi pasar harga persediaan energi, seperti
minyak, gas atau listrik
didorong oleh prinsip persediaan
dan permintaan yang dapat menyebabkan perubahan
mendadak dalam harga energi ketika persediaan atau permintaan berubah. Namun
dalam beberapa kasus energi krisis disebabkan oleh kegagalan pasar untuk
menyesuaikan harga-harga dalam menjawab kepada kekurangan energi tersebut.
Dalam kasus lainnya, krisis dapat disebabkan oleh berkurangnya pasar bebas.
Sekarang
ini sekitar 95% lapangan minyak di Indonesia sudah masuk kategori mature.
Artinya, tingkat produksinya sudah menurun dibandingkan saat berada di masa
puncak. Bisanya, suatu sumur hanya berproduksi di masa puncak selama lima
tahunan. Setelah itu menurun secara cepat dan kemudian penurunannya melambat.
Menyangkut
harga minyak dunia yang melambung gila-gilaan, apa yang sebetulnya terjadi? Ini
disebabkan ketidakpastian. Seandainya hari ini pasar merasa comfortable, yakin
supply minyak akan stabil dalam 5, 10, 15, atau 20 tahun ke depan, orang tidak
akan panik. Mereka tidak akan melakukan panic buying. Saat ini tidak ada
kepastian bahwa supply akan ada terus. Maka, orang mulai menambah stok
cadangannya.
Apa
penyebab ketidakpastian ini? Ada banyak masalah. Yang jelas, dulu, saat
harga minyak $30-$40 per barel, negara-negara OPEC masih punya kapasitas lebih.
Saat harga minyak naik, ia bisa menggelontorkan 1 juta barel tambahan ke pasar.
Harga minyak kembali turun.
Termasuk
Arab Saudi yang memiliki cadangan terbesar di dunia? Ya, termasuk Arab
Saudi. Kalau mau menaikkan produksi, mereka harus investasi dari sekarang.
Apakah
karena itu OPEC tak mau menaikkan produksi? Bukan tidak mau. Tetapi,
mereka tidak bisa. Produksi OPEC sudah maksimum. Sebagai contoh, produksi
Indonesia saat ini sudah 400.000 barel di bawah kuota. Tidak ada negara yang
menutup kekurangan itu.
Ø Impor minyak (ke indonesia) distop tahun 2017
Saat ini
produksi minyak mentah Indonesia baru 920 ribu barel per hari, namun hanya 600
ribu barel lebih yang menjadi milik pemerintah, sedangkan 300 ribu lebih barel
lainnya hak investor mitra.
Sementara
kemampuan produksi kilang minyak Indonesia mencapai 1,1 - 1,2 juta barel per
hari sehingga harus mengimpor sekitar 400 ribu hingga 500 ribu barel minyak
mentah untuk diolah di kilang Indonesia guna memenuhi kebutuhan.
Sejauh ini
Indonesia baru memiliki enam unit kilang minyak yang menyebar di sejumlah
provinsi. Kilang minyak itu merupakan tempat pengolahan minyak mentah menjadi
produk bahan bakar minyak. Namun, pengelolaan kilang harus diikuti jaminan
bahan baku dan cadangan di ladang minyak sehingga Pertamina terus menjalin
kerjasama dengan Kuwait.
Dari
kapasitas produksi minyak mentah yang diolah di kilang tersebut, belum
mencukupi kebutuhan bahan bakar minyak, sehingga impor minyak dalam bentuk
produk jadi masih terus dilakukan.Singapura memiliki keterkaitan dengan impor
minyak, terutama di kawasan Asia sebagai pasar negosiasi sehingga terbentuk Mid
Oil Platt's Singapore (MPOS).
Untuk
menghentikan ketergantungan impor bahan bakar minyak, selain mengoptimalkan
potensi produksi ladang minyak dalam negeri, juga perlu pengalihan ke energi
baru dan terbarukan.
D. Sikap Pemerintah
Pemerintah dinilai ragu-ragu dalam memutuskan kebijakan
menekan subsidi energi, khususnya bahan bakar minyak. Hal itu tercermin dalam
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang masih memasukkan cadangan risiko
fiskal setara 2,2-6,3 juta kiloliter bahan bakar minyak. Artinya, kalau ada
cadangan bisa jadi pembatasan konsumsi bahan bakar batal
Pembatasan BBM subsidi adalah suatu keharusan mengingat
subsidi merupakan beban negara. Kondisi itu seiring dengan tren kenaikan harga
dan volume konsumsi minyak. Bila tidak segera dibatasi, 15 % anggaran negara
bisa masuk subsidi energi semua.
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Kementerian Energi
dan Sumber Daya Mineral mencatat, tren konsumsi bahan bakar di Indonesia
meningkat sekitar 8 % per tahun.
Pada 2011, kuota BBM subsidi dalam APBN-P 2011 sempat
membengkak menjadi 40,49 juta kiloliter dari anggaran sebelumnya 38,6 juta
kiloliter. Sehingga, bila bahan bakar bersubsidi tidak dibatasi, pada tahun
depan bisa mencapai 43,7 juta kiloliter.
Karena itu, pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat sepakat
menetapkan konsumsi bahan bakar harus ditekan ke level 37,8 juta kiloliter
dalam anggaran 2012, tentunya dengan pembatasan konsumsi BBM. Sayangnya,
sebagian dana hasil pembatasan ini masuk dalam cadangan risiko fiskal yang bisa
dipakai sewaktu-waktu, termasuk bila terjadi lonjakan konsumsi BBM.
Keraguan lain adalah lambannya finalisasi peraturan presiden
(Perpres) Nomor 9 Tahun 2006 dan Perpres Nomor 55 Tahun 2005 tentang pengaturan
penggunaan BBM subsidi. Padahal, rencana pembatasan BBM subsidi sudah dimulai
pada April 2012.
Sebelumnya, pembatasan bahan bakar juga kerap kali
didengungkan. Namun, pemerintah berkali-kali mengundurkan rencana itu dengan
berbagai alasan, salah satunya ketidaksiapan infrastruktur BBM nonsubsidi.
BAB III
PENUTUP
A.
SIMPULAN
Berdasarkan
uraian bahasan "Penyebab Keniakan Harga Minyak di Indonesia" dapat
disimpulkan bahwa :


B.
SARAN
Bertolak dari Penyebab
Keniakan Harga Minyak di Indonesia yang begitu banyak dampaknya baik pemerintah
maupun masyarakat, penyusun memberikan saran sebagai berikut:


DAFTAR
PUSTAKA
http://bisnis.vivanews.com/news/read/262956-siapkah-pembatasan-bbm-dilakukan
http://eriek.wordpress.com/2008/06/24/produksi-minyak-di-indonesia-menurun/
http://id.wikipedia.org/wiki/Krisis_energi
terimakasih^^
ReplyDelete